Halaman

Jumat, 27 November 2020

PKJ 016 MARI KAWAN-KAWAN, NYANYI GEMBIRA

 Reff:
Mari, kawan-kawan, nyanyi gembira,
gembira mengikuti bunyi lagunya.
Mari, kawan-kawan, nyanyi gembira,
Supaya isi dunia mendengarkannya.
 
1
Nyanyikan kasih Yesus
Gaungkan sukaNya
Maklumkan nama Yesus.

Reff:
Mari, kawan-kawan, nyanyi gembira!
Mari, kawan-kawan, nyanyi gembira,
gembira mengikuti bunyi lagunya.
Mari, kawan-kawan, nyanyi gembira,
Supaya isi dunia mendengarkannya.
 
2
Suka bagai t’rang surya,
suka bagai embun,
suka bagai pelangi,
mari, kawan-kawan, nyanyi gembira!

Senin, 23 November 2020

KISAH DIBALIK LAGU MAKIN DEKAT TUHAN

Lagu ini diciptakan oleh Sarah Fuller Flower yang lahir pada 22 Februari 1805. Sarah sebenarnya bercita-cita menjadi seorang aktris teater namun dia memiliki satu masalah yang menghambatnya yaitu penyakit TBC yang ternyata turunan dari sang ibu yang meninggal karena penyakit TBC. Namun Sarah tidak pernah patah semangat dan menyerah.Pada umurnya yang ke 32 dia berhasil tampil dalam sebuah pertunjukan teater. Namun dia tidak bisa melanjutkan karir teaternya dikarenakan kondisi tubuhnya yang makin lemah.

Sepanjang hidupnya Sarah adalah seorang Kristen yang sangat sering menulis lirik dan sastra rohani. Bahkan pada suatu hari seorang pendeta datang dan bercerita bahwa dia sedang dalam kesulitan untuk menemukan lagu pujian yang berhubungan dengan bacaan yang akan dibawakan pada saat ibadah. Bacaan tersebut adalah Kejadian 28:11-19. Akhirnya Sarah dengan sukarela menawarkan diri untuk membantu menuliskan lagu untuk pendeta tersebut. Kemudian Sarah membaca dan menghayati kisah Kejadian 28:11-19 tersebut dan menyadari bahwa dia ada di posisi yang sama dengan Yakub pada saat itu. Dan dia juga sangat terkesan dengan penyertaan Tuhan pada Yakub saat itu.

Setelah membaca Kejadian 28:11-19 maka akhirnya Sarah menuliskan syair yang sangat indah yang berjudul Nearer My God To Thee

Kisah Selengkapnya dapat dilihat di video



KISAH DIBALIK LAGU TINGGAL SERTAKU

Tinggal sertaku kawanku kudus…tlah hampir malam jangan jalan trus tiada tolongan hanya Padamu, silahkan Tuhan tinggal sertaku…..

lagu ini selalu teriang dalam batinku…karena sejak kecil selalu diperdengarkan di sekolah minggu..dulu aku pikir lagu ini merupakan lagu sekolah minggu, karena baitnya pendek dan sederhana… namun ternyata lagu ini tidak hanya lagu sekolah minggu, tetapi lagu hymnal yang abadi dan dikenal semua orang diseluruh dunia. Lagu yang aslinya berjudul Abide With Me adalah lagu yang mempunyai sejarah indah yang dialami oleh penulisnya. Makanya lagu ini sekalipun sederhana namun penuh makna, karena tertulis kedalaman makna batin antara dirinya dengan Tuhan Allah.

Pada usia 16 tahun, ia mendapatkan sizarship di Trinity College, Dublin. Artinya, ia telah bekerja sangat keras untuk menjadi siswa terbaik. Sizar adalah sebutan untuk mahasiswa yang menerima beberapa bentuk bantuan seperti makanan, biaya kuliah yang lebih rendah, atau penginapan selama masa studinya, sering kali ini merupakan imbalan atas melakukan pekerjaan yang ditetapkan.

Dalam waktu-waktu terakhir penderitaan akibat penyakitnya, ia menulis naskah kidung pujian terakhirnya, "Tinggal Sertaku". Sebelum pergi jauh, ia meninggalkan satu salinan syair dan melodi yang ia ciptakan untuk kidung pujian tersebut kepada putrinya, namun kemudian ia mengambil kembali naskah itu untuk diperbaiki. Ia mengirimkan naskah itu kepada istrinya dari Avignon. Ia tahu bahwa sepertinya, ia tidak akan kembali pulang lagi. Ketika hampir tiba di Nice, sakitnya bertambah parah dan ia meninggal di sana, pada 20 November 1847 di hotel de Angleterre.

Kisah selengkapnya dapat dilihat melalui video



KISAH DIBALIK LAGU AMAZING GRACE

Dia adalah seorang pendeta Anglikan Inggris yang pernah dipaksa melayani sebagai pelaut di Angkatan Laut Kerajaan.

Dia pergi melaut pada usia muda dan bekerja di kapal budak dalam perdagangan budak selama beberapa tahun. Ia sendiri pernah menjadi budak dari seorang wanita dari orang-orang Sherbro, tetapi kemudian kembali ke laut dan menjadi kapten kapal budak. Setelah mengalami periode pertobatan dan memperdalam kekristenan, ia meninggalkan perdagangan ini dan menjadi pendukung utama abolisionisme. Setelah itu ia menjadi seorang evangelis, ia ditahbiskan sebagai pendeta Gereja Inggris dan melayani sebagai pastor paroki di Olney, Buckinghamshire, selama dua dekade. Dia juga menulis lagu-lagu pujian, termasuk "Amazing Grace" (KJ 40 Sangat Besar AnugerahNya) dan  " Glorious Things of Thee Are Spoken " (Hymn by John Newton; Croatian folk tune arr. by Franz Joseph Haydn).

Waktu itu dia mengucapkan doa sederhana kepada Tuhan untuk bantuan-Nya. Tuhan menjawab doa sederhana itu dan menutup celah besar yang bocor di sisi kapal secara supernatural. Entah bagaimana kapal yang "pincang" itu berhasil kembali ke pelabuhan. Empat minggu di laut, Greyhound berhasil mencapai pelabuhan di Lough Swilly, Irlandia.

Hanya pilihan dan keajaiban Tuhanlah yang membuatnya menjadi berkat bagi semua orang termasuk kita saat ini. Kisah lengkapnya dapat dilihat di video




KISAH DIBALIK LAGU SUCI, SUCI, SUCI

Awal mulanya lagu ini digunakan pada hari Minggu Tri tunggal, karena isinya mengundang para penyembah untuk bergabung dalam memuji keTuhanan Trinitas, Namun kemudian digunakan pada awal pujian dalam peribadatan secara umum.

Himne yang sampai sekarang masih kita nyanyikan ini ditulis pada awal 1800-an selama Heber masih menjadi vikaris (1807-1823) di Hodnet, Shopshire, Inggris. Disana ia menjadi penulis himne yang produktif sampai menghasilkan lebih dari 100 himne

Pertama kali diterbitkan sebagai penghargaan terhadap penulis himne setelah meninggalnya Heber, dalam A Selection of Psalms and Hymns for Parish Church of Banbury (Edisi ketiga, 1826) dan kemudian oleh janda penulis dalam Hymns Written and Adapted to the Weekly Church Service of the Year (1827).

Kisah Selengkapnya dapat dilihat melalui video Youtube


Julia Ward Howe

NYONYA. JULIA WARD HOWE, penyair, penulis dan dermawan, lahir di New York City, 27 Mei 1819. Orangtuanya adalah Samuel Ward dan Julia Cutler...