Halaman

Tampilkan postingan dengan label Kisah Dibalik Lagu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah Dibalik Lagu. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 November 2021

KISAH DIBALIK LAGU SYUKUR PADAMU YA ALLAH | NKB 133

Ia menerima Kristus pada pertemuan Bala Keselamatan, kemudian aktif dalam pelayanan sampai menjabat sebagai pimpinan di kelompok tersebut. Storm menulis lagu ini untuk lagu-lagu himne yang diterbitkan oleh penerbit Bala Keselamatan Stridsropet di tahun 1891.

Pada usia tiga puluh tujuh tahun, Storm menderita sakit pada tulang punggungnya yang kemudian menyebabkan kelumpuhan sampai seumur hidupnya. Meskipun lumpuh, ia tetap melayani di Bala Keselamatan dan mengerjakan semua tugas-tugas yang dipercayakan kepadanya dengan setia sampai akhir hayatnya, 1 Juli 1914. Setahun sebelum kepergiannya ia sempat menulis puisi yang berisi ungkapan syukur kepada Tuhan untuk tahun-tahun yang boleh ia lalui baik dalam suka maupun duka.

Lagu ini dipopulerkan di Swedia dan Amerika oleh seorang komposer, John Alfred Hultman. Ia lahir pada tanggal 6 Juli 1861 dan meninggal di California pada tanggal 7 Agustus 1942. Ia berimigrasi ke Amerika dengan keluarganya saat ia masih muda kemudian menetap di Iowa. Di usia muda, Hultman sudah menunjukkan bakat musik dan kualitas suara yang mantap. Selama lebih dari enam puluh tahun, ia mengkonserkan lagu-lagu rohani dengan caranya yang unik. Ia juga dikenal sebagai penyanyi yang ceria karena tipe musik dan karakternya. Selama hidupnya, Hultman melayani di Mission Covenant Churches, mengajar di North Park College di Chicago, menjadi organis gereja, pembuat piano, komposer lebih dari 500 lagu, dan menulis banyak buku koleksi lagu-lagu himne.

Kisah Lengkapnya dapat dilihat di Channel Adi Sap Kisah


KISAH DIBALIK LAGU JADILAH TUHAN KEHENDAKMU | NKB 14

 Sang penulis lahir pada tanggal 27 Nov 1862. Di Bloomfield, Davis County, Iowa, USA dengan nama ADELAIDE ADDISON POLLARD. Ayahnya bernama Bryan Waller Procter seorang penyair yang sukses dan terkenal dengan nama "Barry Cornwall." Pada saat ia lahir, oleh orang tuanya, Adelaide diberi nama sarah, tetapi karena dia tidak menyukai nama itu, dia menggantinya dengan nama Adelaide. Orang tua Adelaide berusaha keras agar ia mendapatkan pendidikan yang baik dan diarahkan untuk mencintai puisi dari sejak dini. Adelaide memang memperoleh pendidikan yang cukup baik di Denmark, Iowa dan Valparaiso, Indiana.

Setelah mendapatkan pelatihan, dibidang ilmu puisi dan budaya fisik, di pindah ke Chicago Illinois, pada tahun 1880; dan mengajar dibeberapa sekolah perempuan. Selama itu pula, dia kenal sebagai guru injil keliling. Kemudian dia mulai terlibat dalam pelayanan penginjilan Alexander Dowey dan membantunya dalam pelayanan kesembuhan. Dia sendiri mengakui bahwa dia telah disembuhkan dari penyakit diabetesnya. Kemudian dia juga terlibat didalam pelayanan dari penginjil lainnya yang bernama Sanford yang mengajarkan tentang kedatangan Tuhan yang semakin dekat. Miss Pollard ingin bertualang dan menjadi penginjil di Afrika tetapi ketika rencananya gagal karena kekurangan biaya.

Kisah Lengkapnya dapat dilihat di Channel Adi Sap Kisah



KISAH DIBALIK LAGU PKJ 138 SETIAMU, TUHANKU, TIADA BERTARA

 Puisi Great Is Thy Faithfulness (Besar SetiaMu, PKJ 138) ini ditulis tahun 1923. Thomas menyatakan bahwa "tidak ada latar belakang yang mendalam" untuk puisi istimewa itu, melainkan hanya "kesadaran akan kesetiaan Allah yang dirasakan setiap hari". Meskipun tidak memiliki kekayaan dunia, Thomas merasa diberkati dengan melimpah oleh rahmat Tuhan sehari-hari. Dalam sebuah surat bertanggal 1941, Chisholm menyampaikan pandangan ini dalam pikirannya, "Penghasilanku tidaklah besar setiap waktu karena gangguan kesehatan yang kualami dari tahun-tahun awal sampai sekarang. Namun, aku tidak boleh gagal dalam mencatat kesetiaan yang tak pernah gagal dari Allah yang menggenapi janji-Nya, dan bahwa Dia telah menunjukkan kepadaku banyak keindahan pemeliharaan-Nya, yang olehnya aku dipenuhi rasa syukur yang menakjubkan." Thomas menjelaskan pendekatannya terhadap penulisan himne dengan pernyataan berikut: "Aku berusaha jujur kepada Firman, dan menghindari judul-judul dan penafsiran yang sembrono serta memperdaya. Aku rindu setiap pujian atau puisi bisa memiliki pesan pasti bagi setiap hati yang menjadi objeknya."

Tahun 1923, Chisholm mengirimkan sejumlah puisinya, termasuk yang berjudul Besar Setia-Mu ke William Marion Runyan (1870-1957), seorang rekan editor yang bekerja di penerbit Hope Publishing dan seorang pemusik yang memiliki hubungan dengan Moody Bible Institute. Runyan menggubah sejumlah puisi Chisholm, namun ia begitu tersentuh terutama oleh puisi berjudul Besar Setia-Mu itu. Ia menulis, "Chisholm dan saya adalah rekan kerja yang setia, dan saya menulis harmoni untuk sekitar 20 atau 25 puisinya. Puisi khusus ini memiliki sebuah seruan. Saya sungguh-sungguh berdoa bahwa nada yang saya ciptakan untuk puisi ini dapat menyampaikan pesan itu dengan cara yang semestinya. Dan, sejarah bagaimana pujian itu selanjutnya digunakan menunjukkan bahwa Allah menjawab doa. Puisi itu ditulis di Baldwin, Kansas pada tahun 1923, dan pertama kali diterbitkan dalam pamflet lagu pribadi saya."

Kisah Lengkapnya dapat dilihat di Channel Adi Sap Kisah



KISAH DIBALIK LAGU KEKUATAN SERTA PENGHIBURAN | KJ 332

 Pernahkah Saudara mengalami kesedihan yang dalam? Pernahkah Saudara mengalami peristiwa yang membuat hati Saudara teriris-iris?  Pernahkah Saudara mengalami kejadian mengerikan yang sulit dilupakan? Ada seorang wanita pengarang syair lagu rohani yang memiliki pengalaman yang begitu menghancurkan hatinya.

Wanita ini bernama Carolina Sandell. Pada waktu dia berumur 26 tahun, dia kehilangan orang yang sangat dikasihi dengan cara yang mengenaskan. Sebelum itu ada baiknya kita berkenalan dulu dengan kehidupan Carolina.

Pada waktu usianya masih remaja, Carolina sudah senang menulis. Dan di usia 15 tahun dia menerbitkan buku kumpulan puisinya yang pertama. Dia juga kemudian menulis artikel-artikel untuk renungan rohani, majalah, maupun terbitan-terbitan berkala di masa itu. Namun sumbangsih dia yang terbesar adalah syair-syair lagu rohaninya. Lagu-lagu dia yang terkenal selain dari ‘Day by Day’ adalah ‘Children of The Heavenly Father’, ‘Great Hills May Tremble’, ‘Come, Let Us Praise Him’, ‘Hide Not Thy Face’, ‘O My Savior’. Total semua syair-syair lagu yang dikarang oleh Carolina berjumlah banyak sekali, yaitu 650 buah.


Kisah Lengkapnya dapat dilihat di Channel Adi Sap Kisah



Minggu, 03 Oktober 2021

Kisah Dibalik Lagu KJ 453 YESUS KAWAN YANG SEJATI

Lagu ini menjadi kontroversi karena sama nadanya dengan lagu kebangsaan "Ibu Pertiwi". Namun tahukah kamu kisah dibalik lagu Yesus Kawan Sejati?

Ia dilahirkan pada tanggal 10 September 1819 di Ballymoney Lodge, Banbridge, County Down, Irlandia. Lahir dari keluarga kaya; anak kedua dari seorang ayah bernama John Scriven yang adalah seorang Kapten Marinir di Kanada selama perang tahun 1812 dan dari ibu bernama Medlicott (1787-1866).

Oleh karena keadaan keluarganya yang mapan, maka sejak kecil sampai dengan dewasa ia mendapatkan pendidikan yang baik. Joseph bersekolah di Trinity College di Dublin pada usia 16 tahun dan pada tahun 1842 ia lulus dari Universitas Trinity College, Dublin dengan gelar BA. Pada waktu itu iapun telah mendapatkan calon pasangan hidup, seorang gadis irlandia yang cantik dan berdua mereka berencana hendak melangsungkan pernikahan pada tahun 1845. Namun sayangnya gadis tunangan Joseph Medlicott Scriven mengalami kecelakaan. Peristiwa tragis itu terjadi satu hari sebelum pernikahannya. Tunangannya jatuh dari kuda ketika melintasi jembatan dan tenggelam di sungai Bann, sedangkan Joseph berdiri menunggu di sisi lain jembatan itu. 


Simak kisahnya melalui video dibawah ini kisah dibalik lagu



Minggu, 30 Mei 2021

KISAH DIBALIK LAGU NKB 131 TUHANKU PIMPINLAH

Pada tanggal 1 Juli 1899, disebuah desa bernama Villa Rica, Georgia, Amerika, lahirlah anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Thomas Madison Dorsey dan Etta Plant Spencer bernama Thomas Andrew Dorsey.  Thomas adalah seorang pendeta Baptis yang dalam kesehariannya juga bertani, barangkali untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Sedangkan Etta bekerja sebagai guru musik dan melayani sebagai organis gereja. Kehidupan religius dan musik menjadi pusat kehidupan keluarga Dorsey, inilah yang kelak mempengaruhi bakat bermusiknya. Meskipun keluarga ini hidup pas-pasan, keluarga Dorsey dapat memiliki organ, yang jarang didapati pada keluarga kulit hitam waktu itu. Pada waktu Thomas memimpin ibadah, ibu Dorsey selalu yang menjadi pengiring ibadahnya. Selain dari kedua orang tuanya, Dorsey juga sering melihat pamannya yang juga seorang musisi, ia gitaris keliling yang suka memainkan musik country blues yang baru berkembang. Ketika Ayahnya berkotbah di gereja lain, ibunya selalu melatih Dorsey untuk mengasah ketrampilan bermusiknya.

Pada saat Dorsey menginjak usia 8 tahun, keluarganya pindah ke Atlanta untuk mencari peluang hidup yang lebih baik. Namun justru, di tempat itu, keluarga ini mengalami kesulitan ekonomi. Ayah Thomas terpaksa berhenti menjadi pendeta dan bekerja sebagai buruh, sedangkan ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Kesulitan hidup inilah yang menyebabkan Dorsey kehilangan hubungannya dengan gereja. Sehingga,  Dorsey tumbuh menjadi anak yang tidak baik perilakunya, puncaknya ia pernah ditahan dan dikeluarkan dari sekolahnya di usia 11 tahun. Apakah hanya hal buruk yang dialami dan dilakukan oleh Dorsey? Tidak. Dorsey mendapat kesempatan menimba pengalaman musiknya dengan bermain blues di rumah “barrelhouses and parties” di Atlanta. Pada usia delapan tahun ia bahkan mulai menulis musiknya sendiri dan pada usia 13 tahun, bermain piano di Atlanta, menemani beberapa artis jazz terkenal saat itu.

Kisah Lengkapnya bisa dilihat di Channel Youtube Adi Sap Kisah


KISAH DIBALIK LAGU KJ 364 AKU BERSERAH | I Surrender All | Piano Cover by Arsaldenta

"I Surrender All" adalah himne Kristen, yang syairnya ditulis oleh seorang guru seni dan musisi Amerika, bernama Judson Wheeler Van DeVenter (1855–1939), yang kemudian menjadi pendeta dan penginjil. Lagu "I Surrender All" dimasukkan ke dalam musik oleh Winfield S. Weeden (1847–1908), dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1896 dalam Gospel Songs of Grace and Glory, kumpulan himne lama dan baru oleh berbagai himne, disusun oleh Weeden, Van DeVenter, dan Leonard Weaver, dan diterbitkan oleh Sebring Publishing Co.

Judson Wheeler Van DeVenter lahir di sebuah peternakan di dekat Dundee, Michigan pada tahun 1855. Setelah DeVenter lulus dari Hillsdale College, dia menjadi guru seni dan beberapa waktu kemudian ia menjadi pengawas seni di sekolah umum Sharon, Pennsylvania. Ketika menjadi guru seni ia mengajar musik dan menguasai 13 instrument berbeda serta sering menggubah musik.

Selain sebagai seorang penyanyi, dan komposer yang ulung. Van DeVenter juga dikenal sebagai seorang awam yang aktif di Gereja Episcopal-Methodist, bahkan sering terlibat dalam pertemuan-pertemuan penginjilan yang diadakan di gerejanya. Melihat kemampuan dan kerinduannya untuk melayani, banyak teman-temannya yang mendesaknya untuk berhenti dari mengajar dan menjadi seorang penginjil. 

Kisah Lengkapnya bisa dilihat di Channel Adi Sap Kisah


Minggu, 11 April 2021

KISAH DIBALIK LAGU KJ 266 ADA KOTA YANG INDAH CERAH | Piano Cover by Ars...

Joseph Philbrick Webster adalah Penulis lagu dan komposer Amerika paling terkenal karena komposisi music himnenya selama periode antebellum (antebellum secara harfiah berarti "sebelum perang," berasal dari frasa Latin, "ante bellum." Antebellum sering dikaitkan dengan Perang Sipil AS setelah perang berakhir) dan pada waktu Perang Saudara Amerika dan pasca perang.

Di antara karyanya yang paling terkenal adalah balada "Lorena" (1857), yang sering dianggap sebagai lagu paling populer dari Perang Saudara Amerika; "I'll Twine 'Mid the Ringlets" (ditulis pada tahun 1860 dan kemudian dikenal sebagai "Wildwood Flower") dan "In the Sweet By and By" (1868), salah satu himne Kristen yang sampai sekarang masih kita nyanyikan.

Kisah Lengkapnya dapat dilihat di Channel Adi Sap Kisah



Kisah Dibalik Lagu KJ 266 Ada Kota Yang Indah Cerah

Senin, 23 November 2020

KISAH DIBALIK LAGU MAKIN DEKAT TUHAN

Lagu ini diciptakan oleh Sarah Fuller Flower yang lahir pada 22 Februari 1805. Sarah sebenarnya bercita-cita menjadi seorang aktris teater namun dia memiliki satu masalah yang menghambatnya yaitu penyakit TBC yang ternyata turunan dari sang ibu yang meninggal karena penyakit TBC. Namun Sarah tidak pernah patah semangat dan menyerah.Pada umurnya yang ke 32 dia berhasil tampil dalam sebuah pertunjukan teater. Namun dia tidak bisa melanjutkan karir teaternya dikarenakan kondisi tubuhnya yang makin lemah.

Sepanjang hidupnya Sarah adalah seorang Kristen yang sangat sering menulis lirik dan sastra rohani. Bahkan pada suatu hari seorang pendeta datang dan bercerita bahwa dia sedang dalam kesulitan untuk menemukan lagu pujian yang berhubungan dengan bacaan yang akan dibawakan pada saat ibadah. Bacaan tersebut adalah Kejadian 28:11-19. Akhirnya Sarah dengan sukarela menawarkan diri untuk membantu menuliskan lagu untuk pendeta tersebut. Kemudian Sarah membaca dan menghayati kisah Kejadian 28:11-19 tersebut dan menyadari bahwa dia ada di posisi yang sama dengan Yakub pada saat itu. Dan dia juga sangat terkesan dengan penyertaan Tuhan pada Yakub saat itu.

Setelah membaca Kejadian 28:11-19 maka akhirnya Sarah menuliskan syair yang sangat indah yang berjudul Nearer My God To Thee

Kisah Selengkapnya dapat dilihat di video



KISAH DIBALIK LAGU TINGGAL SERTAKU

Tinggal sertaku kawanku kudus…tlah hampir malam jangan jalan trus tiada tolongan hanya Padamu, silahkan Tuhan tinggal sertaku…..

lagu ini selalu teriang dalam batinku…karena sejak kecil selalu diperdengarkan di sekolah minggu..dulu aku pikir lagu ini merupakan lagu sekolah minggu, karena baitnya pendek dan sederhana… namun ternyata lagu ini tidak hanya lagu sekolah minggu, tetapi lagu hymnal yang abadi dan dikenal semua orang diseluruh dunia. Lagu yang aslinya berjudul Abide With Me adalah lagu yang mempunyai sejarah indah yang dialami oleh penulisnya. Makanya lagu ini sekalipun sederhana namun penuh makna, karena tertulis kedalaman makna batin antara dirinya dengan Tuhan Allah.

Pada usia 16 tahun, ia mendapatkan sizarship di Trinity College, Dublin. Artinya, ia telah bekerja sangat keras untuk menjadi siswa terbaik. Sizar adalah sebutan untuk mahasiswa yang menerima beberapa bentuk bantuan seperti makanan, biaya kuliah yang lebih rendah, atau penginapan selama masa studinya, sering kali ini merupakan imbalan atas melakukan pekerjaan yang ditetapkan.

Dalam waktu-waktu terakhir penderitaan akibat penyakitnya, ia menulis naskah kidung pujian terakhirnya, "Tinggal Sertaku". Sebelum pergi jauh, ia meninggalkan satu salinan syair dan melodi yang ia ciptakan untuk kidung pujian tersebut kepada putrinya, namun kemudian ia mengambil kembali naskah itu untuk diperbaiki. Ia mengirimkan naskah itu kepada istrinya dari Avignon. Ia tahu bahwa sepertinya, ia tidak akan kembali pulang lagi. Ketika hampir tiba di Nice, sakitnya bertambah parah dan ia meninggal di sana, pada 20 November 1847 di hotel de Angleterre.

Kisah selengkapnya dapat dilihat melalui video



KISAH DIBALIK LAGU AMAZING GRACE

Dia adalah seorang pendeta Anglikan Inggris yang pernah dipaksa melayani sebagai pelaut di Angkatan Laut Kerajaan.

Dia pergi melaut pada usia muda dan bekerja di kapal budak dalam perdagangan budak selama beberapa tahun. Ia sendiri pernah menjadi budak dari seorang wanita dari orang-orang Sherbro, tetapi kemudian kembali ke laut dan menjadi kapten kapal budak. Setelah mengalami periode pertobatan dan memperdalam kekristenan, ia meninggalkan perdagangan ini dan menjadi pendukung utama abolisionisme. Setelah itu ia menjadi seorang evangelis, ia ditahbiskan sebagai pendeta Gereja Inggris dan melayani sebagai pastor paroki di Olney, Buckinghamshire, selama dua dekade. Dia juga menulis lagu-lagu pujian, termasuk "Amazing Grace" (KJ 40 Sangat Besar AnugerahNya) dan  " Glorious Things of Thee Are Spoken " (Hymn by John Newton; Croatian folk tune arr. by Franz Joseph Haydn).

Waktu itu dia mengucapkan doa sederhana kepada Tuhan untuk bantuan-Nya. Tuhan menjawab doa sederhana itu dan menutup celah besar yang bocor di sisi kapal secara supernatural. Entah bagaimana kapal yang "pincang" itu berhasil kembali ke pelabuhan. Empat minggu di laut, Greyhound berhasil mencapai pelabuhan di Lough Swilly, Irlandia.

Hanya pilihan dan keajaiban Tuhanlah yang membuatnya menjadi berkat bagi semua orang termasuk kita saat ini. Kisah lengkapnya dapat dilihat di video




KISAH DIBALIK LAGU SUCI, SUCI, SUCI

Awal mulanya lagu ini digunakan pada hari Minggu Tri tunggal, karena isinya mengundang para penyembah untuk bergabung dalam memuji keTuhanan Trinitas, Namun kemudian digunakan pada awal pujian dalam peribadatan secara umum.

Himne yang sampai sekarang masih kita nyanyikan ini ditulis pada awal 1800-an selama Heber masih menjadi vikaris (1807-1823) di Hodnet, Shopshire, Inggris. Disana ia menjadi penulis himne yang produktif sampai menghasilkan lebih dari 100 himne

Pertama kali diterbitkan sebagai penghargaan terhadap penulis himne setelah meninggalnya Heber, dalam A Selection of Psalms and Hymns for Parish Church of Banbury (Edisi ketiga, 1826) dan kemudian oleh janda penulis dalam Hymns Written and Adapted to the Weekly Church Service of the Year (1827).

Kisah Selengkapnya dapat dilihat melalui video Youtube


Julia Ward Howe

NYONYA. JULIA WARD HOWE, penyair, penulis dan dermawan, lahir di New York City, 27 Mei 1819. Orangtuanya adalah Samuel Ward dan Julia Cutler...